Minggu, 27 Oktober 2013

counting the days

Hai, sekarang baru 2 jam lebih 10 menit memasuki tanggal 21 oktober. Suasana pagi sehabis hujan dan lagu-lagu radio malam yang selalu lebih menyenangkan daripada di primetime, mengingatkan saya kalau waktu saya berkurang lagi sehari. Dalam waktu kurang dari 1 bulan ada hari wisuda beberapa teman yang rasa-rasanya berat sekali untuk datang, kurang dari 2 bulan lagi (mungkin) akan muncul tanggal-tanggal ujian akhir beberapa teman saya, kurang dari 3 bulan lagi saya diharuskan untuk menyelesaikan skripsi ini, dan itu artinya kurang dari 4 bulan sisa waktu saya untuk akhirnya meninggalkan kota ini, meninggalkan kampus ini, meninggalkan kamar ini. Kedatangan di kota ini dan menetap tidak pernah direncanakan sebelumnya, karena tidak yakin dengan hasil tes yang dikerjakan dan sebelum pengumuman datang ternyata saya sudah diterima di kampus ipb sebagai calon mahasiswa komunikasi (jurusan impian tentunya). Tapi siapa yang menyangka kalau ternyata saya akan berujung di sini, meninggalkan segala kenyamanan di bogor. Dan sisa 4 bulan ini mungkin akan terasa seperti 4 tahun terakhir yang terasa sangat sangat cepat. Ternyata saya dan kota ini bukan saja perkara menimba ilmu. Banyak sekali yang saya dapat, pelajari, dan nikmati dari kota ini. Mulai dari kosan yang saya tinggali 4 tahun ini dan penjaga kosan yang terlalu sering berganti-ganti, ibu kosan, jam malam dan segala dramanya, burjo depan gang dengan aa yang sampai sekarang entah sudah berapa kali ganti generasi dan populasi aa ganteng pun punah sudah, warung makan super lama disebelah kosan yang masih bertahan walaupun sepi, aneka olahan ayam dibawah sepuluh ribu yang bertebaran disekitar kosan, kampus sastra dengan orang-orang membumi didalamnya, es kopi mas yat, ayam geprek bonbin, dan tawa pengisi jeda jam kuliah, acara-acara budaya di sekitaran km.0 yang tersohor sebagai pelarian dari rutinitas mahasiswa seperti saya yang... begitulah, kedai-kedai kopi murah ketika sudah mulai bosan mengerjakan di kamar, kota yang membawa saya ke beberapa pantai cantik hanya dalam waktu sekitar 2 jam dengan sepeda motor, angkringan yang disebut-sebut makanan murah tapi tidak jadi murah ketika saya beli :) (post ini mungkin tidak akan selesai jika saya teruskan :p) sepertinya tidak akan pernah selesai jika saya harus membungkus dan membawa pulang apa yang sudah diberikan kota ini. Meninggalkan beberapa kenangan untuk nantinya dinikmati lagi setelah menyicipi tempat lain (for good kalau kata anak jam sekarang) rasanya hal yang bijak dan akan lebih menyenangkan nantinya.